Have you ever been to the Red Sea shore in your life
Where inspite of everything you can do
There is no way back, there is no way out
There is no other way but through
Dalam hidup ini, selalu ada masalah yang menghadang dan tantangan yang menunggu untuk ditaklukkan. Layaknya kegiatan arung jeram, yang membuat nikmat adalah karena adanya jeram untuk diarungi.
Dikisahkan, karena mematuhi perintah Alloh, Nabi Musa membawa seluruh orang Yahudi pindah keluar dari tanah Mesir. Karena pada masa itu, orang-orang Yahudi menjadi tindasan Fir’aun, sebagai penyedia tenaga buruh (budak) yang gratis bagi Fir’aun. Dalam pelarian inilah, Nabi Musa dihadapkan dengan ujian dari Alloh yang cukup berat.
Ketika rombongan yang besar itu sampai ke laut Merah, terlihat di belakang mereka lasykar Fir’aun yang siap akan menghancurkan mereka, datang mengejar. Maka Nabi Musa dihadapkan dengan jalan buntu. Padahal beliau sampai ke situasi ini hanya karena mematuhi perintah Alloh. Maka ketika beliau mewakilkan perkara ini kepada Alloh, maka Alloh Azza wa Jalla segera memberikan pemecahan masalahnya dan dengan demikian Musa menjadi lebih matang.
Sajak pembuka di atas merepresentasikan kehidupan Nabi Musa dalam menghadapi ujian Alloh yang berat ini demi meningkatkan iman dan tauhid beliau. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia kira-kira menjadi,
Pernahkah dalam hidup ini anda terbuntu di Laut Merah
Yang walau apapun anda boleh buat dan rancang
Namun anda tak mungkin mundur konon pula menyerah
Satu-satunya jalan hanyalah terus menyeberang
Musa ‘Alaihissalam tawakkal ‘ala Alloh atas perkara yang sedang dialaminya akibat patuhnya beliau kepada perintah Alloh. Maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala tak mungkin mengecewakan hambanya yang memenuhi seluruh kehendakNya.
“Wahai orang yang beriman, jika kamu menolong (melaksanakan semua perintah) Alloh, maka Ia akan menolong kamu dan memantapkan langkah-langkahmu.” (QS. Muhammad: 7)
Maka dengan kehendak Alloh, laut Merah menyibakkan airnya dan memberikan rombongan Musa ‘Alaihissalam jalan untuk lewat menyeberang. Sementara itu barisan lasykar Fir’aun dihadang oleh api besar sampai rombongan Musa ‘alaihissalam hampir selesai menyeberang. Sesudah api besar itu reda, lasykar Fir’aun mengejar menyeberangi laut yang masih terbuka itu sampai ke tengah, maka laut itupun menelan mereka seluruhnya. Inilah kekuatan pengaruh tauhid yang bagi seorang Rasul seperti Musa ‘Alaihissalam telah berubah menjadi apa yang dinamakan mukjizat.
Barangkali kita pun pernah mengalami suatu situasi yang hampir mirip dengan kisah tersebut. Terpojok, tidak ada jalan lain kecuali harus tetap melangkah. Seharusnya, kita jangan sampai punya pikiran TIDAK BISA! Melainkan PASTI BISA! Harus punya harapan yang tinggi dan keyakinan kuat untuk mencapai yang tertinggi.
Perjalanan menuju sukses kerap kali diwarnai oleh kekhawatiran sehingga terkadang membuat kita cenderung untuk kembali, bahkan mundur dari pergumulan hidup yang selalu dilalui. Hal ini pula yang membuat banyak orang mengalami stagnasi pertumbuhan dalam meraih keberhasilan hanya karena takut tidak berhasil atau takut ditolak oleh orang lain. John C. Maxwell pernah mengatakan, “Kekhawatiran akan menghambat tindakan, tiadanya tindakan menuntun pada tidak adanya pengalaman, tiadanya pengalaman menuntun kita pada ketidaktahuan, dan ketidaktahuan akan melahirkan kekhawatiran.” Jadi, ketakutan jika tidak disikapi dengan baik, justru akan melahirkan sejumlah kekhawatiran baru.
Kekhawatiran yang muncul, terkadang menyebabkan jiwa ini mengerdil. Akan tetapi, yakinlah bahwa Alloh selalu membersamai. Suara mukmin sejati bukan lagi, “Ya Alloh, aku punya masalah yang besar.” Melainkan, “Hai masalah, aku punya Alloh Yang Maha Besar!”
Referensi:
- Kuliah Tauhid, Muhammad ‘Imaduddin ‘Abdulrahim Ph.D.
- Setengah Isi Setengah Kosong, Parlindungan Marpaung
rouf tracal
29 Juni 2009 at 02:07
kok kepingin ngobrol ta ngobral… sama aja, yang penting ada guna dan makna.
salam dariku ja…
“terkadang, walaupun kita sudah tau bahwa ada yang lebih besar dari masalah kita, tapi kadang kala kita belum yakin dengan kemampuan kita untuk mempercayakan diri bahwa masih ada yang lebih besar dari masalah kita…(mudeng kan…???) pasalnya kita cenderung untuk merenungi dan melarutkan diri pada masalah tersebut (jangan tertawa lho…, biasa kalo sudah ngobrok, emang suka sok!).
ya… begitulah… namanya juga manusi… lha, pertanyaannya, bagaimana untuk mempercayakan diri kita bahwa masih ada yang lebih besar dari masalah kita…”
OK, ta’ tinggal dulu….
geulist133
29 Juni 2009 at 14:13
PASTI BISA!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
DEMI MASA DEPAN!!!!!!!!!!!!!!!!
eh kak mampir ke tempat ku dong. ada sesuatu untukmu!
Jafar Soddik
1 Juli 2009 at 11:23
InsyaAllah segala masalah ada jalan keluarnya, hanya dibutuhkan hati yang lapang, sabar dan ikhlas dalam menghadapinya.
Bukankah disebutkan bahwa untuk setiap penyakit Allah telah menyiapkan obatnya kecuali menjadi tua?
yanti
2 Juli 2009 at 14:30
Ya.. itu benar.. kita sering melihat masalahnya terlebih dahulu, dibandingkan dengan kebesaran Allah..
Allahu Akbar.. aku berpasrah padaMU
sarahtidaksendiri
4 Juli 2009 at 09:15
aQ setujuuuuuuuuu..aQ percaya, sekalipun rencana yg Qta lakukan adalah sesuatu yg kecil, ttp bila Allah menghendaki menjd sesuatu yg besar maka terjadilah…. 😀
em
6 Juli 2009 at 07:25
Memang kita harus berserah pada NYA..
Iklan Gratis
6 Juli 2009 at 09:42
Pelajaran yang bagus, iya kita tidak boleh menyerah dalam menghadapi tantangan untuk menuju kesuksesan! karena kita masih punya Alloh yang akan membantu kita,
Tapi kita juga harus sesuai dengan jalan yang Allah berikan, biar kita mendapat pertolongan dari Allah
Semangat juta penting,
Stop
Dreaming Start Action
syelviapoe3
6 Juli 2009 at 15:46
Ya…
Karena Allah memang Yang Maha Besar
masicang
6 Juli 2009 at 20:57
motivasi yg luar biasa.. DIAlah Yang mAHA bESAR ATAS SEGALANYA..
masalah terbesar manusia hanyalah bila salah satu kakinya tidak menginjak lantai surga kelak.
faza
6 Juli 2009 at 23:03
setujuuuuuu…
masalah itu memang akan selalu ada dan ada
tinggal bagaimana kita menyikapinya
tapi yang harus kita inget
Alloh ga akan pernah memberi masalah yang kita tidak disanggup menyelesaikannya
c u …
faza
16 Juli 2009 at 19:34
Amiieen….!
kabulkanlah ya Rabb…
Acha
7 Juli 2009 at 08:44
mantaps… tiada masalah yg tak terselesaikan…
masalah juga adalah ladang kita untuk menuai pahala …
_salam anget_
wi3nd
7 Juli 2009 at 11:53
hasbunaLLAh..
yapz..cukup ba9iku ALLAH…
makasii 🙂
Aribicara
8 Juli 2009 at 10:50
kalau saja kita bisa memaknai kata Allahu Akbar dengan lebih dalam, maka maknanya sangatlah dalam :0
Salam 🙂
achoey
9 Juli 2009 at 21:54
Subhanallah
Allahu Akbar
Sungguh indah saat kita meyakini akan pertolongan Allah Yang Maha Bijaksana
yanti
15 Juli 2009 at 15:46
Janji Allah pasti… tidak akan ada satupun yang mampu menghalangi… Berbahagialah.. yang menantikan janjiNYA dengan sabar.. dan percaya bahwa hanya DIA tempat bergantung
KangBoed
18 Juli 2009 at 14:14
Hebaaaaatttt.. bagi yang mengerti diri sebenar benar diri
Sakam Sayang
Fathy Farhat khan
13 November 2009 at 15:38
Subhanallah…., nice post bro, sejumput goresan lukisan nirwana tlah ku intip melalui blog ini…., nice blog sist, keep on movin!!! 🙂 lam kenal dari kota budaya berhati nyaman…..
sunarnosahlan
23 November 2009 at 07:11
yang ada tak jarang membesar-besarkan masalah yang kecil
hidayanti
10 Desember 2009 at 15:53
semua yang di tulis di atas benar ada nya mas… karena Allah maha besar 🙂
wi2k
23 Juli 2011 at 15:22
sangat inspiring. copas ya 😀